SUARAFLOBAMORA.COM – Target laba bank NTT di akhir tahun 2024 oleh management bank NTT yaitu sebesar Rp231 Miliar, dari posisi saat ini yakni Rp210 Miliar. Artinya tinggal beberapa miliar saja, bank NTT sudah mencapai target tersebut.
Hal ini disampaikan Plt. Direktur Utama Bank NTT, Johanis Landu Praing dalam Konferensi Pers di Kantor Pusat Bank NTT, Lantai V, Kamis 14 November 2024.
"Sampai bulan Desember kita akan mengejar untuk memenuhi target pada akhir tahun," ungkap
Johanis sebagaimana dilansir dari tribunnews.com.
Menurut Landu Praing, kinerja Bank NTT tahun ini meningkat dibandingkan tahun 2023 yang mana, Dana Pihak Ketiga (DPK) dan aset serta kredit terus meningkat.
"Ada peningkatan laba Bank NTT tahun ini sebesar 53 persen dibandingkan tahun lalu. Ini yang kami sampaikan ke teman-teman, agar menjadi informasi yang berimbang, agar masyarakat bisa mengetahui perkembangan Bank NTT,” ungkapnya.
Kata Landu Praing, terkait dengan laba Bank NTT bukan saja dari sektor kredit tetapi juga dari bidang lainnya yang menambah pendapatan Bank NTT.
"Kedepannya kita akan lakukan terkait dengan kapital market dan berbagai hal lainnya, sehingga apa yang akan kita lakukan ke depan bisa memberikan pendapatan besar bagi Bank NTT ini," pungkasnya.
Media wartaekonomi.com pada Kamis (14/11) merilis Kinerja keuangan bank NTT pada Triwulan Tiga Tahun 2024 (hingga September 2024) menunjukkan hasil yang positif. Pencapaian laba bersih bank NTT mengalami pertumbuhan signifikan.
“Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan, laba bersih Bank NTT tercatat sebesar Rp134,30 miliar, meningkat 53,20 persen secara tahunan (year on year / yoy) dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yang hanya mencapai Rp87,66 miliar,” tulis wartaekonomi.com.
Menurut media tersebut, pencapaian ini didorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih dan efisiensi operasional yang lebih baik. Pendapatan bunga bersih Bank NTT tercatat sebesar Rp800,25 miliar, naik 4,69 persen yoy.
Selain itu, lanjutnya, Bank NTT berhasil menekan beban operasional lainnya yang tercatat turun 4,17 persen menjadi Rp633,01 miliar. Efisiensi operasional ini berkontribusi pada penurunan rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) dari 88,70 persen menjadi 87,55 persen.
Rasio BOPO yang semakin rendah menunjukkan bahwa Bank NTT semakin efisien dalam menjalankan operasionalnya, yang turut berkontribusi pada peningkatan laba.
Wartaekonomi juga menulis, bahwa per September 2024, total aset Bank NTT tercatat sebesar Rp17,44 triliun, tumbuh tipis sebesar 0,03 persen yoy.
Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) juga mencatatkan kenaikan sebesar 0,69 persen, mencapai Rp13,77 triliun.
Peningkatan terbesar terjadi pada giro yang naik 29,09 persen, diikuti oleh tabungan yang meningkat 2,40 persen, sementara deposito mengalami penurunan sebesar 16,32 persen.
Dengan komposisi DPK yang solid, rasio dana murah (CASA) Bank NTT meningkat signifikan, dari 52,56 persen pada September 2023 menjadi 60,58 persen pada September 2024.
Dengan demikian, diharapakan laba bank NTT terus bertumbuh secara baik dan signifikan ditahun-tahun mendatang, sesuai harapan seluruh masyarakat NTT, khususnya para Pemegang Saham.***