Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Bank NTT Jadi Penggerak Utama Ekonomi Lokal dalam Peluncuran OVOP NTT

Senin, 02 Juni 2025 | 13:06 WIB Last Updated 2025-06-02T05:06:15Z


SUARAFLOBAMORA.COM – Dalam peluncuran program One Village One Product (OVOP) yang digelar di halaman Kantor Gubernur NTT, satu institusi tampil mencolok bukan hanya sebagai pendukung, tapi sebagai motor penggerak utama: Bank NTT

Bukan sekadar sponsor, peran bank milik daerah ini terbukti menyentuh semua lini pelaksanaan program, mulai dari penyediaan fasilitas, pendampingan pelaku usaha, hingga mendorong akses ke pasar.

Menurut Direktur Kredit Bank NTT, Hilarius Minggu, sebanyak 190 pelaku UMKM dan pedagang kaki lima yang terlibat dalam acara ini merupakan mitra binaan langsung Bank NTT. Mereka telah dibekali pelatihan usaha, dukungan permodalan, serta strategi pemasaran. 

“Semua tenda UMKM di sini kami siapkan. Tapi yang lebih penting adalah proses panjang di baliknya. Dukungan kami tidak sebatas logistik,” tegas Hilarius kepada media.

Sebagai bagian dari kampanye dan aksi sosial, para mitra UMKM ini juga membagikan lebih dari 1.000 porsi makanan gratis kepada pengunjung sebagai bentuk promosi produk mereka.

Acara peluncuran dibuka langsung oleh Gubernur NTT Melki Laka Lena, yang didampingi Wakil Gubernur Jhoni Asadoma dan Ketua DPRD Emiliana Nomleni. Dalam sambutannya, Melki menekankan bahwa OVOP adalah strategi pembangunan ekonomi dari bawah, bukan sekadar proyek pencitraan.

“Ini bukan sekadar branding desa. Ini soal membangun ekonomi NTT dari akar rumput, dari potensi lokal yang dibanggakan dan diberdayakan,” ujarnya.

Berdasarkan data Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) NTT, sebanyak 44 produk desa dan kelurahan telah teridentifikasi sebagai produk unggulan. Tiga di antaranya telah menyelesaikan proses pendampingan penuh—termasuk legalitas, kemasan, dan digitalisasi pemasaran. Sisanya masih dalam tahap pembinaan dan menunggu intervensi lanjutan.

Kepala Dinas PMD Viktor Manek menyebut OVOP sebagai ekspresi kerja kolektif dan kebanggaan lokal. “Ini bukan seremonial. Produk dari ladang dan laut NTT kini siap tembus pasar. Di setiap kemasan, ada cerita tentang ketekunan, warisan, dan kedaulatan ekonomi,” tegasnya.

Dalam program ini, peran Bank NTT sangat strategis. Tak hanya sebagai lembaga pembiayaan, Bank NTT berfungsi sebagai jembatan ekosistem usaha—menghubungkan UMKM dengan teknologi, sistem pembayaran digital, dan akses pasar yang lebih luas. 

Mereka juga mendorong implementasi QRIS, barcode produk, sertifikasi halal, BPOM, serta kolaborasi dengan perguruan tinggi untuk riset dan pengembangan produk.

“Kami ingin UMKM tidak hanya bertahan, tapi benar-benar naik kelas. Ketika satu produk desa sukses, seluruh desa ikut bergerak. Itulah visi OVOP,” tegas Hilarius.

Di tengah peluncuran OVOP, pemerintah daerah juga meluncurkan dua kebijakan pendukung: Gerakan Beli Produk NTT dan kampanye Kartu Kredit Pemerintah Daerah (KKPD). Keduanya ditujukan untuk memperkuat belanja daerah pada produk lokal serta mempercepat transformasi digital di sektor keuangan publik.

Acara ditutup dengan doa bersama dan konser musik rakyat. Di antara senyum para pelaku usaha kecil, semangat ekonomi berbasis desa mulai menyala. Dan di belakang kesuksesan itu, Bank NTT berdiri sebagai mitra utama dalam transformasi ekonomi lokal yang inklusif dan berkelanjutan. ***