Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Bank NTT Jadi Penggerak Utama Transformasi Keuangan Daerah dan UMKM di NTT

Senin, 02 Juni 2025 | 13:22 WIB Last Updated 2025-06-02T05:22:44Z


SUARAFLOBAMORA.COM – Peluncuran Kartu Kredit Indonesia (KKI) bagi Pemerintah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur menandai babak baru dalam tata kelola keuangan yang lebih transparan dan akuntabel. Di balik momentum tersebut, Bank NTT tampil sebagai tulang punggung digitalisasi sistem keuangan daerah, sekaligus motor utama dalam penguatan UMKM lokal.

Saat Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena memindai telapak tangannya sebagai simbol dimulainya era baru pembayaran nontunai pemerintah, peran Bank NTT menjadi sorotan utama. Melalui sistem KKI, bank daerah ini tidak hanya berfungsi sebagai penerbit kartu, tetapi juga menjadi penyedia infrastruktur keuangan digital yang menjamin keamanan dan kecepatan transaksi belanja APBD.

Direktur TI dan Operasional Bank NTT, Hilarius Minggu, menegaskan kesiapan institusinya dalam mengawal reformasi keuangan ini. “Kami siap dari sisi infrastruktur digital dan keamanan siber. Ini bukan sekadar layanan perbankan, tetapi bagian dari inovasi tata kelola daerah,” tegas Hilarius.

Hingga saat ini, sudah empat OPD yang menggunakan KKI dari Bank NTT. Sistem ini memungkinkan transaksi belanja daerah tercatat secara otomatis, mengurangi risiko idle cash, dan menutup celah penyalahgunaan anggaran. Langkah ini juga menjadi tindak lanjut konkret atas instruksi Presiden Joko Widodo tentang digitalisasi sistem keuangan pemerintah sejak 2022.

Peran Bank NTT tidak berhenti di pengelolaan kas daerah. Dalam peluncuran program One Village One Product (OVOP) dan Gerakan Beli Produk NTT, Bank NTT kembali mengambil peran penting sebagai fasilitator pemasaran dan distribusi produk-produk UMKM lokal.

Bank NTT tengah menyiapkan kanal e-commerce khusus serta menjadikan jaringan kantornya di seluruh NTT sebagai pusat distribusi produk lokal. Hal ini akan mempercepat akses pasar bagi pelaku usaha desa, khususnya dalam menjangkau konsumen di wilayah lain.

“Bank NTT bukan hanya memberi akses permodalan. Kami ingin menjembatani UMKM dengan pasar, sistem pembayaran digital, dan pemasaran daring,” ujar Hilarius.

Keterlibatan aktif Bank NTT dalam peluncuran KKI dan OVOP menunjukkan bahwa lembaga keuangan daerah dapat memainkan peran strategis lebih dari sekadar pemberi pinjaman. Bank NTT kini memosisikan diri sebagai arsitek transformasi ekonomi lokal, yang tidak hanya menyuplai dana, tapi juga menciptakan sistem, mendampingi proses, dan membuka peluang pasar.

Gubernur Melki menyebut ketiga program—KKI, OVOP, dan Gerakan Beli Produk NTT—sebagai satu kesatuan strategi membangun ekosistem ekonomi yang bersih, mandiri, dan berbasis potensi lokal. Dalam hal ini, Bank NTT menjadi simpul penting yang menjembatani antara kebijakan publik dan implementasi di lapangan.

Malam itu, dari panggung di Gedung Sasando, Bank NTT memantapkan posisinya sebagai garda depan dalam transformasi ekonomi dan keuangan di Provinsi NTT. Peran aktifnya bukan hanya memperkuat kepercayaan publik terhadap sistem keuangan daerah, tapi juga memperlihatkan bagaimana lembaga keuangan milik daerah bisa menjadi agen perubahan yang sesungguhnya.

Dengan sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan institusi keuangan seperti Bank NTT, reformasi birokrasi dan pemberdayaan ekonomi lokal kini menemukan jalur konkret untuk diwujudkan—bukan hanya dalam seremoni, tapi dalam kerja nyata. ***