Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Bank NTT Paparkan Program Unggulan Jaminan Ketenagakerjaan Dalam Sesi Wawancara Paritrana Award 2025

Selasa, 01 Juli 2025 | 09:20 WIB Last Updated 2025-07-01T01:20:16Z

 


SUARAFLOBAMORA.COM - Bank NTT kembali menegaskan komitmennya dalam memperluas perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan, dengan memaparkan berbagai program unggulan dalam sesi wawancara Paritrana Award Tingkat Provinsi NTT Tahun 2025, yang berlangsung di Hotel Harper Kupang, Rabu (25/6/2025).

Mewakili Bank NTT, Alberth Nixon Bria atau akrab disapa Adhy, Kepala Subdivisi Edukasi, Promosi, dan Monitoring Evaluasi Produk Dana Jasa Kantor Pusat, menyampaikan bahwa lembaga keuangan milik daerah ini telah menempatkan perlindungan pekerja sebagai bagian dari strategi sosial dan keberlanjutan perusahaan.

Kami mendukung penuh program BPJS Ketenagakerjaan, khususnya bagi kelompok rentan dan sektor informal. Ini bagian dari misi sosial kami sebagai bank pembangunan daerah,” tegas Adhy.

Bank NTT saat ini telah mendaftarkan 2.061 karyawan aktif sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan dengan total kontribusi iuran sejak 2020 mencapai Rp20,4 miliar. Iuran ini mencakup empat program utama, yakni Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), dan Jaminan Pensiun (JP).

Dari Institusi ke Aksi Kolektif: Program Inovatif dan Gerakan Sosial

Tak berhenti di situ, Bank NTT juga aktif menjalankan Gerakan Nasional Lingkaran (GN Lingkaran) — program nasional yang mendorong perlindungan jaminan sosial bagi pekerja rentan. Dalam periode 2020–2024, Bank NTT telah mengalokasikan dana sebesar Rp2,52 miliar untuk menjamin 40.000 pekerja rentan, termasuk agen Bank NTT, pelaku UMKM binaan, dan mahasiswa agen.

Melalui program Kredit Mikro Merdeka, Bank NTT juga mewajibkan para debitur untuk menjadi peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan. Hingga Mei 2025, tercatat 2.206 debitur telah didaftarkan dengan iuran awal sebesar Rp111,18 juta yang sepenuhnya ditanggung oleh Bank NTT selama tiga bulan pertama.

Salah satu inovasi paling inspiratif adalah program SERTAKAN (Sejahterakan Pekerja Sekitar Anda). Program ini mendorong karyawan Bank NTT secara sukarela membiayai iuran BPJS Ketenagakerjaan bagi pekerja informal di sekitar mereka. Menurut Adhy, langkah ini mencerminkan nilai kemanusiaan dan solidaritas sosial yang menjadi fondasi kuat Bank NTT.

Kami ingin membangun budaya solidaritas di lingkungan kerja. Kalau lembaga sudah berkontribusi, saatnya individu juga mengambil peran nyata,” katanya.

Menuju Paritrana Award Nasional

Paritrana Award sendiri merupakan penghargaan nasional yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada institusi yang berperan aktif dalam memperluas jaminan sosial ketenagakerjaan. Kepala BPJS Ketenagakerjaan Provinsi NTT, Wawan Burhanuddin, menekankan bahwa penilaian didasarkan pada dampak nyata, bukan semata-mata simbolik.

“Penilaiannya melihat jumlah peserta yang terlindungi, kebijakan perusahaan, dan kontribusinya dalam pengentasan kemiskinan melalui perlindungan sosial,” jelas Wawan.

Dengan rekam jejak kontribusi yang konkret, inovasi sosial yang berkelanjutan, dan strategi yang menyentuh akar permasalahan, Bank NTT siap melangkah ke tingkat nasional, mewakili Provinsi NTT sebagai contoh perusahaan yang bukan hanya mengejar profit, tapi juga hadir nyata dalam membangun keadilan sosial bagi pekerja Indonesia. ***